Tahun Pertama Prabowo-Gibran, Infrastruktur sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Nasional

Oleh : Donita Andini )*

Satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menandai awal yang optimistis bagi arah pembangunan nasional. Di tengah berbagai tantangan global dan domestik, pemerintahan ini dengan tegas menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai fondasi utama dalam mewujudkan visi Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045. Langkah-langkah yang diambil selama tahun pertama memperlihatkan komitmen tinggi, keberanian mengambil terobosan, serta keberpihakan pada kepentingan rakyat banyak.

Pemerintah menyadari bahwa infrastruktur bukan hanya soal membangun jalan, jembatan, atau gedung megah. Infrastruktur adalah urat nadi ekonomi, sarana pemerataan kesejahteraan, dan pintu masuk menuju masa depan yang lebih modern, adil, dan berdaya saing. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang dilakukan dalam tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran diarahkan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil, mendukung ketahanan energi dan pangan, serta memperkuat konektivitas digital yang inklusif.

Salah satu langkah strategis yang menjadi sorotan adalah pengembangan infrastruktur energi terbarukan yang berpadu dengan solusi lingkungan. Dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur nasional, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kabupaten Tangerang mengambil inisiatif penting dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) serta Instalasi Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Program ini tidak hanya berorientasi pada penyediaan energi alternatif, tetapi juga menjawab tantangan pengelolaan sampah di kawasan urban yang padat.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyatakan bahwa kerja sama teknis antara Pemprov DKI Jakarta dan PT Danantara Indonesia telah mencapai kesepakatan strategis. Ia menekankan bahwa kesiapan infrastruktur Jakarta yang lebih matang dibanding daerah lain menjadi modal utama keberhasilan proyek ini. Proyek ini menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dapat menghasilkan solusi nyata untuk masa depan kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Pemerintah terus mengakselerasi pembangunan nasional melalui berbagai program prioritas. Salah satu program Andalan yang menjadi tulang punggung pembangunan adalah Proyek Strategis Nasional (PSN). Program ini dirancang secara khusus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara merata di seluruh wilayah Indonesia. PSN menjadi instrumen utama pemerintah dalam upaya percepatan realisasi proyek-proyek infrastruktur hingga energi.

Komitmen terhadap infrastruktur juga ditegaskan oleh pemerintah pusat. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci keberhasilan pembangunan infrastruktur. Dalam pandangannya, pembangunan fisik tidak bisa berdiri sendiri tanpa dibarengi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini sangat sejalan dengan komitmen Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan agenda prioritas nasional—mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, merata, dan mampu menciptakan daya saing di berbagai sektor.

Pemerintah juga terus mendorong pembangunan infrastruktur konektivitas antarwilayah. Proyek strategis seperti Jalan Tol Trans-Sumatera, Trans-Kalimantan, dan pengembangan jalur kereta api di luar Pulau Jawa tetap menjadi prioritas. Tujuannya adalah membuka akses ekonomi yang lebih luas, menurunkan biaya logistik, dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar wilayah yang selama ini menjadi pusat kegiatan.

Tidak kalah penting, penguatan infrastruktur digital menjadi salah satu terobosan utama dalam satu tahun pemerintahan ini. Pemerintah menilai bahwa konektivitas internet kini setara pentingnya dengan jalan dan listrik. Oleh karena itu, percepatan perluasan jaringan internet di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dilakukan secara serius. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, memiliki akses ke pendidikan digital, layanan kesehatan daring, serta peluang usaha berbasis teknologi.

Di sektor energi dan pangan, pendekatan pembangunan juga semakin terintegrasi. Pemerintah membangun sistem irigasi modern, memperluas jaringan listrik ke wilayah terpencil, dan memperkuat distribusi hasil panen agar petani mendapat harga jual yang layak. Semua ini merupakan bagian dari strategi besar untuk mewujudkan kedaulatan energi dan swasembada pangan yang berkelanjutan.

Pemerintah juga menunjukkan keterbukaan terhadap investasi melalui skema kemitraan pemerintah dan swasta (Public-Private Partnership). Skema ini terbukti efektif dalam mempercepat pembangunan infrastruktur tanpa membebani anggaran negara secara berlebihan. Banyak investor nasional maupun asing kini melihat Indonesia sebagai lahan potensial karena kepastian hukum, kemudahan perizinan, dan visi pembangunan yang jelas di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Meskipun tantangan seperti pembebasan lahan, birokrasi, dan pengawasan proyek tetap ada, pemerintah meresponsnya dengan cepat dan solutif. Sistem pengawasan digital, transparansi proyek, serta pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan menjadi pendekatan baru yang memperkuat kepercayaan publik terhadap program-program infrastruktur.

Tahun pertama ini menjadi fondasi kuat bagi lima tahun ke depan. Pemerintah berhasil membangun keyakinan bahwa infrastruktur bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan sarana untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperluas akses keadilan sosial, dan meningkatkan kualitas hidup seluruh rakyat Indonesia.

Dengan langkah-langkah nyata yang sudah dan sedang dijalankan, pemerintahan Prabowo-Gibran telah menunjukkan arah yang optimistis. Jalan masih panjang, namun fondasi telah diletakkan dengan baik. Jika semangat ini terus dipertahankan, Indonesia akan semakin mendekati cita-cita besarnya: menjadi bangsa besar yang mandiri, sejahtera, dan disegani dunia.

)* Pengamat Kebijakan Publik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *