Jakarta — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) meluncurkan program Sekolah Garuda sebagai terobosan strategis untuk membuka peluang generasi muda Indonesia menembus universitas ternama dunia. Program ini memberikan materi, kurikulum, dan pendampingan khusus agar para siswa siap bersaing di tingkat internasional.
Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, Ahmad Najib Burhani, menjelaskan bahwa masih banyak pelajar Indonesia yang belum memahami cara masuk ke universitas top dunia maupun akses pendanaan studi. Sekolah Garuda hadir untuk menjawab tantangan tersebut.
“Melalui Sekolah Garuda, kami tidak hanya menyiapkan siswa secara akademik, tetapi juga membuka peluang beasiswa melalui mekanisme kompetisi,” jelas Najib.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menekankan bahwa pemerintah tidak akan mengubah praktik baik yang telah berjalan di sekolah unggulan, termasuk sistem pembelajaran, kurikulum, dan kehidupan berasrama. Pemerintah hanya akan melakukan asistensi untuk memaksimalkan potensi masing-masing sekolah.
“Fokus kami adalah peningkatan kapasitas guru, pembinaan siswa kelas XI dan XII, serta membangun jejaring dengan kampus top dunia,” ujar Stella.
Pada 2024, terdapat 12 sekolah unggulan yang ditetapkan sebagai Sekolah Garuda Transformasi dan akan beroperasi mulai tahun ajaran 2025/2026. Selain itu, sebanyak 20 sekolah baru akan dibangun bertahap hingga 2029, dengan empat sekolah ditargetkan selesai tahun ini di Soe (NTT), Belitung Timur (Babel), Papua Tengah, dan satu lokasi lainnya.
Kemdiktisaintek juga menyiapkan proses rekrutmen tenaga pendidik. Tiap sekolah akan memiliki sekitar 55 guru, terdiri dari guru negeri dan tenaga profesional internasional, dengan sistem penugasan yang tengah difinalisasi secara terintegrasi.
MAN Insan Cendekia OKI, salah satu dari 12 sekolah transformasi, menjadi contoh keberhasilan dengan prestasi global di bidang riset dan mekatronik. Pemerintah juga telah menjalin komunikasi dengan Northwestern University dan Tsinghua University untuk membangun kerja sama pendidikan.
Dengan pendekatan kolaboratif antara Kemdiktisaintek, Kemendikdasmen, dan Kemenag, Sekolah Garuda diharapkan menjadi pendorong kualitas pendidikan nasional serta membuka akses yang lebih luas bagi anak bangsa menuju perguruan tinggi terkemuka dunia.***