Danantara Berperan dalam Memperkuat Struktur Ekonomi Nasional

Oleh : Naomi Ulita

Peluncuran Danantara menandai babak baru dalam tata kelola kekayaan negara dan pengelolaan aset strategis Indonesia. Sejak awal dideklarasikan, Danantara diposisikan bukan sekadar sebagai kendaraan finansial, melainkan sebagai instrumen kebijakan yang punya mandat ganda yaitu mengoptimalkan nilai aset negara sekaligus mendorong investasi produktif yang mempercepat transformasi struktural ekonomi. Danantara tidak hanya bersandar pada angka asset tetapi pada perannya sebagai penggerak ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada penciptaan nilai tambah jangka panjang.

Chief Economist Danantara Indonesia Reza Yamora Siregar menegaskan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) optimistis bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 6-7 persen. Danantara memiliki peta jalan model bisnis ke depan. Bila peta jalan ini berhasil dieksekusi, dirinya yakin target ambisius pertumbuhan ekonomi dapat tercapai.

Salah satu cara Danantara memperkuat struktur ekonomi adalah melalui portofolio proyek yang terdistribusi lintas sektor strategis dari energi terbarukan hingga infrastruktur manufaktur dan agribisnis. Inisiatif waste-to-power yang digagas Danantara menunjukkan pendekatan ganda antara menyelesaikan masalah lingkungan dan menambah kapasitas energi terbarukan nasional.

Program waste-to-power yang akan diluncurkan mencakup puluhan proyek yang menargetkan pemrosesan sampah perkotaan menjadi listrik—langkah yang memitigasi permasalahan lingkungan sekaligus menambah pasokan energi yang ramah iklim, mendukung target bauran energi dan ketahanan pasokan listrik jangka menengah. Investasi semacam ini menstimulus aktivitas ekonomi lokal (pembangunan fasilitas, operasi plant, dan rantai nilai pengelolaan sampah), serta membuka lapangan kerja baru di sektor teknologi hijau.

Selain energi terbarukan, Danantara juga memainkan peran penting dalam penataan dan revitalisasi BUMN strategis. Konsolidasi portofolio dan upaya transformasi sejumlah perusahaan negara dari maskapai hingga industri berat dirancang untuk menciptakan entitas yang lebih sehat, efisien, dan siap berkompetisi secara global. Intervensi ini bukan semata soal menyelamatkan perusahaan bermasalah, melainkan merestrukturisasi rantai nilai industri agar dapat mendorong keterkaitan kegiatan ekonomi domestik seperti pasokan bahan baku, manufaktur komponen, logistik, serta jasa penunjang. Dengan memperkuat BUMN inti, efek berganda (multiplier effect) terhadap sektor swasta dan UMKM lokal akan meningkat, sehingga struktur ekonomi yang tadinya tersentralisasi menjadi lebih berjejaring dan resilient.

Langkah-langkah strategis lain yang ditunjukkan Danantara adalah dorongan investasi hilirisasi dan pembangunan fasilitas industri yang menambah nilai tambah domestik. Danantara membantu mengurangi defisit struktural pada komoditas tertentu dan memperbesar nilai tambah yang tertimbun di dalam negeri.

Chief Investment Officer (CIO), Danantara Pandu Patria Sjahrir mengatakan keberadaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berkontribusi signifikan terhadap meningkatnya kepercayaan investor di pasar modal dalam delapan bulan terakhir. Hal ini didorong karena salah satu mandat utama Danantara adalah membangun keyakinan investor, baik domestik maupun global, bahwa Indonesia memiliki strategi jangka panjang yang kuat dan terukur di tengah dinamika geopolitik dunia.

Dalam konteks hubungan internasional dan transfer teknologi, peranan Danantara juga terlihat ketika memfasilitasi kerja sama lintas negara untuk proyek-proyek bernilai strategis. Negosiasi dan penandatanganan kerja sama yang melibatkan mitra asing, baik dalam bentuk investasi langsung, transfer teknologi, maupun pembangunan fasilitas produksi, membantu mempercepat modernisasi kapasitas industri nasional.

Kerja sama tersebut dirancang sedemikian rupa agar ada transfer pengetahuan dan peningkatan konten lokal sebuah pendekatan yang tidak hanya menggenjot investasi, tetapi juga membangun kapabilitas sumber daya manusia dan pemasok lokal yang jadi tulang punggung industri berdaya saing. Hal ini sejalan dengan tujuan Danantara untuk mengoptimalkan aset sekaligus mendorong kemandirian industri.

Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengatakan, percepatan investasi dan hilirisasi di berbagai sektor strategis yang dilakukan BPI Danantara akan menjadi penggerak penting bagi penguatan ekonomi nasional dengan efek pengganda untuk membuka lapangan kerja, salah satunya pada sektor-sektor prioritas seperti energi, ketahanan pangan, dan perikanan. pentingnya peran Danantara dalam memperkuat komponen pertumbuhan ekonomi, khususnya pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang merupakan indikator utama investasi nasional.

Kepercayaan publik dan investor bergantung pada bagaimana institusi baru ini mengelola aset dan mengambil keputusan investasi. Komitmen terhadap prinsip tata kelola yang baik, akuntabilitas, dan keterbukaan informasi akan menjadi kunci untuk memastikan manfaat ekonomi yang luas, dari penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan penerimaan negara melalui hasil investasi. Di sinilah peran aktor-aktor pengawas, regulasi, dan mekanisme transparansi menjadi krusial agar Danantara tidak hanya efektif, tetapi juga dipercaya oleh publik dan pasar.

Peran Danantara dalam memperkuat struktur ekonomi nasional bukanlah sekadar klaim retoris: tindakan-tindakan investasi terarahnya pada proyek energi terbarukan, revitalisasi BUMN, pembangunan fasilitas industri, hingga penjajakan kerja sama asing menunjukkan pendekatan pragmatis yang menggabungkan tujuan ekonomi makro dan kepentingan pembangunan nasional. Kelak langkah-langkah ini dijalankan konsisten dengan prinsip tata kelola yang baik dan orientasi pada peningkatan kapasitas lokal, Danantara memiliki potensi menjadi katalisator perubahan struktural yang memperkuat fondasi ekonomi Indonesia untuk dekade mendatang.

)* Pengamat Kebijakan Publik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *