Jakarta – Pemerintah memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama masa libur sekolah. Keputusan ini diambil untuk menjamin kontinuitas asupan gizi bagi anak-anak, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu dan tinggal di wilayah rentan rawan gizi.
Keputusan ini merupakan langkah strategis dalam menjamin keberlanjutan gizi anak-anak Indonesia, terutama yang tinggal di wilayah rentan gizi atau berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
Selama libur sekolah, risiko kekurangan gizi bisa meningkat akibat keterbatasan akses makanan sehat di rumah. Oleh karena itu, pemerintah memastikan program MBG tetap berjalan, menjawab kebutuhan nyata selama liburan akademik.
Presiden Prabowo menjelaskan pentingnya program MBG bagi pembangunan bangsa. Menurutnya, keberlanjutan program MBG menjadi krusial untuk mempercepat penurunan angka stunting dan memperkuat ketahanan gizi nasional.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi bagian penting dari membangun masa depan bangsa. Kita tidak bisa membiarkan anak-anak Indonesia tumbuh dalam kondisi kekurangan gizi,” tegas Presiden Prabowo.
Senada, Juru Bicara Badan Gizi Nasional (BGN), Redy Hendra Gunawan menjelaskan pihaknya memastikan program MBG tetap disalurkan saat masa libur sekolah. Penyaluran dilakukan dengan mengombinasikan makanan kemasan dan siap saji.
“Distribusi MBG akan tetap dilakukan selama enam hari. Frekuensi pengiriman dilakukan pada hari Senin dan Kamis, dengan kombinasi makanan siap santap dan makanan dalam kemasan,” ujarnya.
Redy menjelaskan, pelaksanaan MBG selama libur sekolah akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah masing-masing. Beberapa skema yang diterapkan antara lain melalui dapur umum komunitas, pos pelayanan gizi di fasilitas kesehatan, serta pendistribusian langsung ke rumah-rumah siswa penerima manfaat.
“Pemerintah daerah memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan model pelayanan selama libur sekolah, namun tetap dalam pengawasan dan koordinasi dengan BGN dan Kementerian Pendidikan,” katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan sebagai program unggulan Presiden Prabowo Subianto, MBG juga menunjukkan arah pembangunan nasional yang berfokus pada intervensi dini dan pencegahan, bukan sekadar penanganan masalah saat sudah memburuk.
“Program MBG mencerminkan arah baru pembangunan nasional yang lebih proaktif dan visioner. Fokusnya bukan lagi sekadar menangani masalah setelah terjadi, tapi mencegah sejak dini,” ucapnya.
Selama ini, banyak orang tua merasa terbantu dengan keberadaan MBG, karena dapat mengurangi beban pengeluaran rumah tangga sekaligus memastikan anak-anak tetap menerima asupan gizi yang layak. Apalagi di tengah upaya pemulihan sosial-ekonomi, program ini menjadi penopang penting bagi banyak keluarga.
Dengan tetap berjalannya program MBG di masa liburan, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tetap sehat, aktif, dan tidak kehilangan momentum pemenuhan gizi yang sangat krusial bagi tumbuh kembang mereka.