Investasi Manufaktur Global Terus Dorong Pemerataan Ekonomi

Jakarta – Investasi manufaktur global terus menunjukkan tren positif dan menjadi salah satu pendorong pemerataan ekonomi di Indonesia. Momentum ini diperkuat melalui berbagai inisiatif peningkatan teknologi, kolaborasi industri, serta transformasi digital yang menghadirkan peluang besar bagi penguatan daya saing nasional di tengah kompetisi global.

Memasuki akhir tahun 2025, sektor manufaktur Indonesia menunjukkan dinamika yang kian progresif. Lebih dari 1.000 pelaku industri dari 29 negara berpartisipasi dalam kegiatan teknologi dan rekayasa industri yang digelar di kawasan JIExpo Kemayoran. Para pemasok bahan baku, produsen mesin, pengembang otomasi, perusahaan digital, hingga praktisi keberlanjutan hadir untuk mendorong pertukaran gagasan, transfer teknologi, serta kolaborasi yang berdampak pada pemerataan manfaat ekonomi.

Portfolio Director PT Pamerindo Indonesia, Meysia Stephannie, mengatakan bahwa penguatan industri manufaktur merupakan fondasi penting bagi perluasan ekonomi nasional.

“Kami berfokus menciptakan ruang percepatan adopsi teknologi, efisiensi produksi, serta praktik manufaktur berkelanjutan. Tingginya antusiasme pelaku industri mencerminkan kesiapan Indonesia untuk melompat lebih jauh dan memperkuat posisi di kancah global,” ujarnya.

Kinerja manufaktur pada kuartal III 2025 tumbuh 5,58% secara tahunan dengan kontribusi 17,39% terhadap PDB. Pertumbuhan ini membuktikan bahwa sektor manufaktur menjadi pilar utama pendorong ekonomi, membuka lapangan kerja baru, menyerap tenaga kerja terampil, serta memperluas pusat-pusat produksi ke berbagai daerah sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan lebih merata.

Pemerintah melalui Making Indonesia 4.0 terus memperkuat transformasi industri berbasis teknologi. Berdasarkan laporan 29 perusahaan National Lighthouse Industry 4.0, digitalisasi mampu meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat, mempercepat proses produksi enam kali lebih cepat, serta mengurangi emisi karbon. Kondisi ini menegaskan bahwa inovasi teknologi tidak hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga mendukung keberlanjutan jangka panjang.

Dukungan penguatan ekosistem manufaktur juga datang dari asosiasi industri. Ketua Bidang Peningkatan Korporasi GAMMA, Dedi Riyanto, menyampaikan pentingnya kolaborasi strategis antara pemerintah, produsen mesin, dan pelaku industri.

“Kami berharap industri permesinan nasional semakin mampu memenuhi standar dan kebutuhan teknologi modern sehingga kualitas manufaktur Indonesia meningkat secara menyeluruh,” jelasnya.

Sejumlah perusahaan turut menghadirkan inovasi industri cerdas. Kawan Lama Solution, misalnya, menampilkan teknologi MAZATROL Smooth pada mesin Mazak yang memungkinkan pemantauan produksi real-time, presisi lebih tinggi, serta efisiensi energi.

Sementara itu, Sales Director Kawan Lama Solution, Ferry Ardiwinata, menekankan bahwa teknologi mutakhir kini menjadi kebutuhan utama.

“Integrasi IoT dan AI membuat sistem produksi lebih adaptif, efisien, dan berkelanjutan, sehingga industri mampu merespons perubahan pasar dengan lebih cepat,” katanya.

Selain teknologi, peningkatan kualitas SDM juga menjadi perhatian melalui berbagai pelatihan, sesi teknis, dan program pengembangan kapasitas seperti Kaizen Clinic, Manufacturing Digital Hub, Robopark, hingga Automotive Quality Management Hub.

Berbagai kegiatan ini menunjukkan bahwa investasi manufaktur global tidak hanya meningkatkan performa industri, tetapi juga memperkuat pemerataan ekonomi melalui peningkatan kompetensi, transformasi teknologi, dan kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *